Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pendidikan - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas

Indoktrinasi pada pada kelas, penggabungan konten politik dalam materi pembelajaran atau guru yg menyalahgunakan perannya buat mengindoktrinasi anak didik bertentangan menggunakan tujuan pendidikan yg mencari kebebasan berpikir dan berpikir kritis.

Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, & kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, training, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi jua memungkinkan secara otodidak.[1] Etimologi istilah pendidikan itu sendiri dari berdasarkan bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang mempunyai dampak formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap misalnya prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada taraf global, Pasal 13 Kovenan Internasional mengenai Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.[dua] Meskipun pendidikan adalah harus pada sebagian besartempat hingga usia eksklusif, bentuk pendidikan menggunakan hadir di sekolah sering nir dilakukan, & sebagian kecil orang tua memilih buat pendidikan home-schooling, e-learning atau yg serupa buat sunting asal]

Pendidikan umumnya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal berdasarkan sebelum bayi lahir misalnya yg dilakukan sang poly orang dengan memainkan musik dan membaca pada bayi dalam kandungan menggunakan harapan beliau sanggup mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan gw."[butuh rujukan]

Anggota keluarga mempunyai kiprah pedagogi yg amat mendalam, sering kali lebih mendalam berdasarkan yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota famili berjalan secara nir resmi.Fungsi pendidikan[sunting sumber]

Menurut Horton & Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yg konkret (manifes) berikut:Mempersiapkan anggota masyarakat buat mencari nafkah.Mengembangkan talenta perseorangan demi kepuasan langsung & bagi kepentingan warga .Melestarikan kebudayaan.Menanamkan keterampilan yg perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan merupakan menjadi berikut.Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas & wewenangnya pada mendidik anak pada sekolah.Menyediakan wahana buat pembangkangan. Sekolah memiliki potensi buat menanamkan nilai pembangkangan pada rakyat. Hal ini tercermin dengan adanya disparitas pandangan antara sekolah & masyarakat mengenai sesuatu hal, contohnya pendidikan seks & perilaku terbuka.Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa mensosialisasikan pada para anak didiknya untuk menerima disparitas martabat, privilese, dan status yg ada dalam warga . Sekolah pula diharapkan menjadi saluran gerak anak didik ke status sosial yg lebih tinggi atau paling tidak sinkron menggunakan status orang tuanya.Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat masa dewasa seseorang lantaran anak didik masih tergantung secara ekonomi dalam orang tuanya.

Menurut David Popenoe, terdapat empat macam fungsi pendidikan yakni menjadi berikut:Transmisi (pemindahan) kebudayaan.Memilih dan mengajarkan peranan sosial.Menjamin integrasi sosial.Sekolah mengajarkan corak kepribadian.Sumber penemuan sosial.Ekonomi[sunting asal]

Telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat krusial bagi negara-negara buat bisa mencapai taraf pertumbuhan ekonomi yang tinggi.[tiga] Analisis empiris cenderung mendukung prediksi teoretis bahwa negara-negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-negara kaya karena mereka dapat mengadopsi teknologi yang sudah dicoba dan diuji sang negara-negara kaya. Tetapi, transfer teknologi memerlukan manajer berpengetahuan & insinyur yg bisa mengoperasikan mesin-mesin baru atau praktik produksi yang dipinjam menurut pemimpin dalam rangka buat menutup kesenjangan melalui peniruan. Oleh karenanya, kemampuan suatu negara buat belajar berdasarkan pemimpin merupakan fungsi menurut impak "human capital". Studi modern berdasarkan faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi agregat sudah menekankan pentingnya forum ekonomi mendasar[4] & peran keterampilan kognitif.[lima]

Pada tingkat individu, ada poly literatur, umumnya terkait menggunakan karya Jacob Mincer,[6] tentang bagaimana laba berkaitan dengan pendidikan & kapital insan lainnya. Karya ini telah memotivasi sejumlah akbar studi, tetapi jua kontroversial. Kontroversi utama berkisar bagaimana menafsirkan imbas sekolah.[7][8] Beberapa murid yang sudah memberitahuakn potensi yang tinggi buat belajar, menggunakan menguji dengan intelligence quotient yg tinggi, mungkin tidak mencapai potensi penuh akademis mereka, karena kesulitan keuangan.[reason-actually some students at the low end get better treatment than those in the middle with grants, etc. needs RS]

Ekonom Samuel Bowles & Herbert Gintis beropini pada tahun 1976 bahwa terdapat konflik mendasar dalam pendidikan Amerika antara tujuan egaliter partisipasi demokratis & ketidaksetaraan implisit oleh profitabilitas terus dari produksi kapitalis di sisi lain.[9]Referensi[sunting sumber]^ Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press. hlm. 1–4. ISBN 0-684-83631-9.^ ICESCR, Article 13.1^ Eric A. Hanushek (2005). Economic outcomes and school quality. International Institute for Educational Planning. ISBN 978-92-803-1279-9. Diakses tanggal 21 October 2011.^ Daron Acemoglu, Simon Johnson, and James A. Robinson (2001). "The Colonial Origins of Comparative Development: An Empirical Investigation". American Economic Review. 91 (lima): 1369–1401. doi:10.2139/ssrn.244582. JSTOR 2677930.^ Eric A. Hanushek and Ludger Woessmann (2008). "The role of cognitive skills in economic development" (PDF). Journal of Economic Literature. 46 (tiga): 607–608. doi:10.1257/jel.46.3.607. Diarsipkan berdasarkan versi asli (PDF) tanggal 2011-01-05. Diakses lepas 2014-01-23.^ Jacob Mincer (1970). "The distribution of labor incomes: a informasi lapangan with special reference to the human capital approach". Journal of Economic Literature. 8 (1): 1–26. JSTOR 2720384.^ David Card, "Causal effect of education on earnings," in Handbook of labor economics, Orley Ashenfelter and David Card (Eds). Amsterdam: North-Holland, 1999: pp. 1801–1863^ James J. Heckman, Lance J. Lochner, and Petra E. Todd., "Earnings functions, rates of return and treatment effects: The Mincer equation and beyond," in Handbook of the Economics of Education, Eric A. Hanushek and Finis Welch (Eds). Amsterdam: North Holland, 2006: pp. 307–458.^ Samuel Bowles; Herbert Gintis (18 October 2011). Schooling In Capitalist America: Educational Reform and the Contradictions of Economic Life. Haymarket Books. ISBN 978-1-60846-131-8. Diakses tanggal 21 October 2011.Lihat pula sunting sumber]Pendidikan pada IndonesiaPranala luar[sunting sumber]Education di Curlie (dari DMOZ)(Inggris) Educational Resources from UCB Libraries GovPubs(Inggris) UNESCO Institute for Statistics: International comparable statistics on education systems Diarsipkan 2007-05-15 pada Wayback Machine.(Inggris) OECD education statistics(Inggris) Child and Teacher Educational Diarsipkan 2013-05-03 pada Wayback Machine. from Kireet Joshi(Inggris) Planipolis: a portal on education plans and policies Diarsipkan 2010-07-04 di Wayback Machine.(Inggris) IIEP Publications on Education Systems

Post a Comment for "Pendidikan - Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas"